sajak yang baitnya tidak terikat pada jumlah larik tertentu serta jumlah kata setiap lariknya dan iramanya tidak tetap
sajak yang terdiri atas delapan larik dalam satu bait; oktaf
sajak nyanyian anak-anak
sajak yang terdiri atas dua larik dalam satu bait; distikon
sajak yang terdiri atas empat larik dalam satu bait; kuatren
sajak yang terdiri atas enam larik dalam satu bait; sekstet
sajak yang suku kata akhir lariknya disebut (digemakan) dalam larik berikutnya dan boleh dengan arti yang lain
sajak yang disusun berdasarkan letak kata-kata dalam larik, larik pertama bersajak dengan larik kedua, dan larik ketiga bersajak dengan larik keempat
sajak yang melukiskan cerita secara terperinci
sajak yang terdiri atas lima larik dalam satu bait; kuin
sajak ringan yang sangat mengasyikkan, iramanya menarik karena gagasannya yang mengada-ada; puisi mbeling sajak main-main mutlak sajak yang disusun berdasarkan bunyi, dan bunyi yang sama terdapat pada seluruh kata
sajak yang disusun berdasarkan letak kata-kata dalam baris-baris, dan dalam bait sajak tersebut ada baris-baris yang tak sama sajaknya dengan bait yang lain
sajak yang digubah berkenaan dengan peristiwa, kejadian khusus atau perayaan, sifatnya ringan atau serius
sajak yang digubah dalam bentuk prosa, tetapi tetap dicirikan oleh unsur-unsur puisi, seperti irama yang teratur, majas, rima (dalam), asonansi, konsonansi, dan citraan
sajak yang disusun berdasarkan letak kata dalam larik-larik, kata yang bersajak terletak pada setiap kata terakhir secara berturut-turut
sajak yang menghibur atau menggembirakan dengan ciri khas kepetahan, ketepatan, serta kesempurnaan bentuk
sajak yang disusun berdasarkan letak kata dalam larik-larik, dan apabila sepatah kata dipakai, berturut-turut dipakai pula dalam tiap larik
sajak yang disusun berdasarkan bunyi dan bunyi yang sama
sajak yang mengandung pernyataan yang menimbulkan tawa, tetapi juga dapat menimbulkan kemarahan, isinya protes sosial dengan cara mengejek habis-habisan
sajak yang larik-lariknya disusun dengan memperhatikan jumlah suku kata
sajak yang disusun berdasarkan letak kata-kata dalam larik-larik, dan yang bersajak itu kata-kata yang terletak pada larik-larik yang berlainan
sajak yang disusun berdasarkan letak kata-kata dalam larik-larik, dan yang bersajak adalah kata-kata yang terdapat di tengah-tengah kalimat
sajak yang disusun berdasarkan bunyi dan sajak yang sama terdapat pada suku kata terakhir yang diakhiri oleh bunyi vokal
sajak yang disusun berdasarkan bunyi dan sajak yang sama terdapat pada suku kata terakhir yang diakhiri oleh bunyi konsonan
sajak yang disusun berdasarkan bunyi yang sama pada sebagian suku akhir
sajak yang terdiri atas tiga larik dalam satu bait; terzina
sajak yang terdiri atas tujuh larik dalam satu bait; septet
minuman keras
minuman keras dari tapai
makanan (bunga-bungaan dan sebagainya) yang disajikan kepada orang halus dan sebagainya; semah