[Lihat {dewangga}]
[Lihat {dril}]
kain (pakaian) yang kembar
kain yang licin setelah digerus (digosok)
kain (pakaian) bagi laki-laki yang dipakai sewaktu melakukan ibadah haji, terdiri atas dua helai kain putih dan tidak berjahit
[Lihat {kafan}]
[Lihat {kampuh}]
kain adat yang umumnya bermotif haluan atau buritan kapal, berwarna biru dan merah, juga terdapat motif manusia dengan warna merah dan biru, pinggir bagian atas bermotif tumpal atau pucuk rebung, dipakai di kalangan terbatas, yaitu di kalangan kelompok kerabat klan pemimpin adat, pendiri desa, penguasa wilayah suku dan marga
lembaran karet diperkuat dengan tenunan, dipasang pada silinder karet mesin ofset sebagai pemindah gambar dari pelat cetak ke kertas
[Lihat {kasa}]
kain tebal dan rapat (kedap) tenunannya, digunakan untuk layar
[Lihat {kembayat}]
[Lihat {lajak}]
menceraikan istri tua dan mencari istri muda
[Lihat {lurik}]
kain (panjang, sarung) yang bermotif kotak-kotak dari daerah Mandar (Sulawesi Selatan)
kain selimut yang tebal
kain yang panjang dan tidak dipertemukan kedua ujungnya (biasanya dipakai dengan kebaya dan sebagainya)
kain (sutra dan sebagainya) panjang penutup leher (bahu, kepala) atau untuk menari dan sebagai pelengkap kain kebaya
segala sesuatu hendaknya digunakan sebagaimana mestinya, jangan kikir
kain seperti kain dril
[Lihat {pike}]
cindai
[Lihat {poleng}]
[Lihat {popok}]
kain tenun yang kasar (seperti belacu)
kain pelangi
kain yang direntangkan, bertuliskan slogan (propaganda dan sebagainya), biasanya dipasang melintang di atas jalan agar masyarakat cepat mengetahui; spanduk
selendang untuk menari
kain yang digunakan untuk menapis atau menyaring